KOMUNIKASI DATA
Komunikasi Data
Merupakan suatu bagian dari ilmu
komunikasi yang mengkhususkan diri pada penyampaian informasi melalui media
elektronika dengan bantuan komputer secara akurat dengan kehandalan yang
tinggi.
Data
Kenyataan / fakta penting yang tercatat
/ terekam yang dapat diproses / diinterprestasikanoleh komputer / manusia
sehingga menghasilkan arti yang bermacam – macam.
Informasi
Sekumpulan data yang telah
diproses sedemikian rupa sehingga mempunyai arti dan makna tertentu .
Komponen dasar
didalam suatu sistem komunikasi data :
¨ Pemancar (TX)
¨ Media ( Saluran ) Komunikasi.
¨ Penerima (RX)
¨ Informasi
Bentuk dari
pengolahan data didalam sistem komunikasi data :
¨ On Line
¨
Off
Line
Penyampaian
Komunikasi Data :
¨ Point to Multipoint ( Broadcast)
¨ Point to point
Arah Komunikasi Data
:
¨ Simplex
¨ Half Duplex
¨ Full Duplex
Manfaat Komunikasi
Data
¨ Data Sharing
¨ Program Sharing
¨ Equipment Sharing
Faktor faktor yang
perlu diperhatikan dalam Komunikasi Data :
¨ Effisiensi dalam transmisi data
¨ Reliabilitas data
yang tinggi, hal ini tergantung dari :
Ø Kualitas saluran
transmisi
Ø Sistem Error Detection / Error
Correction yang digunakan.
¨ Pemilihan perangkat komunikasi yang
optimal
¨ Standarisasi yang digunakan
¨ Penggunaan sistem
pendukung yang memadai.
Bentuk aplikasi dasar
dari sistem Komunikasi Data :
¨ Data Acquisition
¨ Inquiry and Respons
¨ Storage and retrieval
¨ Time Sharing
¨ Remote Job Entry
¨ Real Time
Aplikasi komunikasi data yang dapat dijumpai saat ini :
¨ E – Mail
¨ Bank Teller Terminal (ATM )
¨ Credit Checking System
¨ Hotel Reservation System
¨ Point Of Sales
¨ Traffic Control System
¨ Police Emergency System
¨ Airline Seat
Reservation System
Parameter Sistem
Komunikasi Data :
¨ TRIB ( Transfer Rate of Information
Bits)
¨ BER (Bit Error Rate )
¨ Channel Throughput
¨ Reliabilitas
¨ Channel Transfer Delay
¨ Turnaround Time
¨ Channel Establishment
Time
Model sederhana dari sistem Komunikasi Data :
Tugas Utama Dari Sistem Komunikasi Data
:
¨ Transmission System Utility
¨ Interface
¨ Signal Generator
¨ Synchronization
¨ Exchange Management
¨ Error Detection and Correction
¨ Flow Control
¨ Addressing
¨ Routing
¨ Recovery
¨ Message Formatting
¨ Security and Network
Management
Prinsip Dasar
PROTOKOL
Hubungan didalam
sistem Komunikasi Data meliputi hubungan :
¨ Point to point
¨ Point to Multipoint
Didalam prakteknya
hubungan point to point adalah tidaklah paktis hal ini disebabkan karena :
¨ Jarak antara peralatan yang satu dengan yang lain cukup
jauh.
¨ Terlibat sekelompok peralatan transmisi pendukung antara
titik titik yang saling berkomunikasi.
Untuk itu didalam suatu sistem Komunikasi Data terbebtuk hubungan antar
peralatan pendukung komunikasi yang disebut jaringan ( Network ).
Tipe dari jaringan Komunikasi Data yang ada berdasarkan cakupan area dan
peralatan pendukung komunikasi :
¨ LAN ( Local Area Network )
¨ MAN ( Metropolitan Area Network )
¨ WAN ( Wide Area
Network )
Salah satu unsur penting didalam suatu
jaringan komputer adalah adanya Protokol.
Protokol :
prosedure dan aturan yang mengatur
operasi dari proses pengiriman dan penerimaan data, menyangkut operasi dari
peralatan peralatan komunikasi yang terlibat antara Pemancar, Penerima dan
System transmisi.
Tugas khusus yang harus dibentuk protokol didalam sistem komunikasi :
¨
Sumber (TX) harus menetapkan jalur komunikasi
yang akan ditempuh menuju tujuan (RX).
¨
Sumber
(TX) harus menetapkan bahwa tujuan (RX) dalam kondisi
siap untuk menerima data.
¨ File Transfer Application dari sumber
harus mengetahui dengan benar bahwa File Transfer Application dari tujuan siap
untuk menerima data.
¨ Jika format yang
digunakan oleh sumber dan format yang digunakan oleh tujuan berbeda maka
dibentuklah Translation Functionc.
Didalam pembahasan
Computer Communication dan Computer Network maka terdapat 2 hal penting yaitu :
¨ Protokol
¨ Computer
communication architecture atau protokol architecture.
Elemen penting
didalam suatu protokol yaitu :
¨ Syntax
¨ Semantics
¨ Timing
CODING
Coding adalah merupakan sistem
pengkodean data didalam sistem komunikasi yang digunakan pada pengiriman data
antara pemancar dan penerima.
Format yang digunakan harus bersifat
baku dan universal.
Format dasar untuk pengkodean data ini
telah ditetapkan oleh suatu badan standart international yaitu CCITT ( Comitee
Consultative International for Telegrah and Telephone ).
Format pengkodean data yang saat ini
banyak digunakan adalah ASCII ( American Standart Code for Information
Interchange ) Code.
ASCII Code terdiri
dari 8 bit data :
¨ 1
bit merupakan bit paritas
¨ 7
bit data
Kode kode ASCII dapat dibedakan :
¨ Karakter Data
Ø Alphanumeric Code
Ø Operator Code
Ø Simbul – simbul khusus
¨ Karakter kendali
Ø Transmission Control
Ø Format Effector
Ø Device Control
Ø Information Separator
Karakter karakter
kendali pada ASCII :
Þ
Transmission
Control
Fungsi : - membentuk format data
bagi proses pengiriman data antara TX dan RX
- membentuk penyaluran data dalam jaringan
Contoh dari Transmission Control : SOH,
STX, ETX, SYN, ENQ, ACK dan lain lain
Þ
Format
Effector
Fungsi : mengatur letak data pada alat
pencetak atau tampilan.
Contoh dari Format Effector : BS, CR,
HT, FF, LF dan lain lain.
Þ
Device
Control
Fungsi : mengendalikan peralatan
tambahan pada terminal.
Contoh dari Device Control : DC1, DC2,
DC3 dan DC4.
Þ
Information
Separator
Fungsi : mengelompokkan data menjadi
satu kesatuan yang utuh.
Contoh dari Information Separator : US,
GS, RS dan FS.
MEDIA TRANSMISI
Media transmisi adalah merupakan saluran
komunikasi yang menghubungkan antara TX dan RX yang
berfungsi untuk membawa data atau informasi.
Media transmisi ini merupakan sarana
yang penting bagi terselenggaranya suatu proses komunikasi antara TX
dan RX.
Media transmisi pada
sistem komunikasi data dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar :
·
Guided
Media (cable)
·
Unguided
Media (Eireless)
¨ Guided Media ( Cable
) :
Þ
Tx
dan Rx terkoneksi secara fisik
Þ
Tx
dan Rx yang tetap.
¨ Unguided Media (
Wireless):
Þ
Tx
dan Rx tidak terkoneksi secara fisik
Þ
Tx
dan Rx yang bergerak ( mobile )
GUIDED MEDIA
Tipe – tipe dari
Guided Media :
·
Twisted
Pair
·
Coaxial
Cable
·
Optical
Cable
¨ Twisted
Pair:
Þ Terdiri
dari 2 kabel tembaga yang terpilin erat.
Þ Konektor
yang digunakan RJ 45 dan RJ 11
Þ Rentan
terhadap gangguan luar seperti seperti efek elektromagnetis.
Þ Berdasarkan
pembungkusnya (shielding) dibedakan menjadi :
Ø Unshielded
Twist Pair ( UTP )
Ø Shieldied
Twisted Pair ( STP )
¨ Coaxial
Cable
Þ Terbuat
dari kabel tembaga yang dibungkus dengan plastik pelindung yang dilengkapi
dengan anyaman tembaga.
Þ Konektor
yang digunakan adalah BNC
Þ Jenis
– jenisnya adalah
Þ Tahan
terhadap gangguan luar seperti efek elektromagnetis
Þ Jenis
jenisnya :
Ø 50 W : RG 8 dan RG 11 ®
Ethernet.
Ø 75 W : RG
59
®
TV Cable
Ø 93 W : RG 62
¨ Optical
Cable ( Fiber Optic )
Þ Terbuat
dari penghantar gelas bening atau sejenisnya yang berfungsi untuk melalukan
gelombang cahaya dari satu titik ke titik yang lain.
Þ Dilapisi
dengan Cladding yang berfungsi untuk mencegah agar gelombang cahaya tidak
tirbias ke luar.
Þ Sangat tahan terhadap gangguan luarseperti efek
elektromagnetis.
Þ Berdasarkan efek pemantulan cahayanya
maka dapat dibedakan :
Ø Stepped Index
Multimode
Ø Grade Index
Multimode
Ø Stepped Index Monomode
Þ Jaringan
yang menggunakan fiber optik biasa dikenal sebagai Fiber Distributed Data
Interchange ( FDDI )
Þ Sumber
/ pembangkit gelombang cahaya :
Ø Light Emitting Diode
( LED )
Ø Injection Laser Diode
( ILD )
UNGUIDED MEDIA
Menggunakan prinsip prinsip pengiriman
gelombang gelombang elektromagnetis.
Tipe – tipe dari Unguided Media :
·
Radio
Wave
·
Terrestial
Microwave
·
Sattelite
Microwave
¨ Radio
Wave :
Þ
Menggunakan
gelombang gelombang radio
Þ
Contoh dari gelombang – gelombang radio :
Ø 30
– 30 KHz Low
Frequency
Navigasi
Ø 300
– 300 KHz Medium
Frequency AM Radio
Ø 3
– 30 MHz High
Frequency
Shortwave dan Citizen Band
Ø 30
– 300 MHz Very High
Frequency Televisi dan FM Radio.
Þ
Rentan
terhadap gangguan luar dan jarak jangkaunya yang relatif pendek / dekat.
¨ Terresterial
Microwave ( Earth Based ) :
Þ
Menggunakan gelombang micro dengan daya pancar yang
besar.
Þ
Menggunakan
frequency Ultra High Frequency ( 300 – 3000 MHz ) atau Super High Frquency ( 3
– 30 GHz ).
Þ
Antara
Tx dan Rx tidak boleh ada penghalang yang berarti ( line of sight ).
Þ Pada
jarak yang jauh, untuk menghindari lemahnya gelombang pada saat
penerimaan digunakan
repeater yang berfungsi sebagai :
Ø Menguatkan
sinyal gelombang.
Ø Mengirimkan
sinyal ketitik berikutnya.
Þ
Jarak
jangkaunya relatif cukup jauh.
¨ Sattelite
Microwave :
Þ
Adalah
suatu repeater yang diletakkan di atas angkasa yang berfungsi untuk
mengirimkan data yang
berasal dari Tx yang ada di bumi, ke tempat yang diinginkan
Þ
Prinsip
dasar yang digunakan sama dengan terresterial microwave.
Þ
Dilengkapi
dengan transponder, yang berfungsi :
Ø Menerima
sinyal dari bumi
Ø Menguatkan
sinyal yang diterima
Ø Mengirimkan
kembali ke titik yang dituju.
Þ Setiap transponder mempunyai frekwensi tertentu yang
dikenal dengan nama transponder channel.
Þ
Sattelite komunikasi biasanya berada pada orbit
Geosynchronous.
Faktor faktor yang
harus diperhitungkan pada saat pemilihan suatu media transmisi :
¨ Harga
¨ Kerumitan
instalasi
¨ Kapasitas
saluran ( Bandwidth )
¨ Faktor
Attenuation ( pelemahan )
¨ Daya tahan terhadap efek elektromagnetis.
Didalam aplikasinya, penggunaan media transmisi dapat dibedakan :
¨ Base
Band
¨ Broad
Band
Karakteristik media
transmisi data :
¨ Bandwidth
dan Bandpass
¨ Bit
Error Rate
¨ Frekwensi
Respons Saluran.
Tipe dari media
transmisi :
¨ Broad
Band Channel
¨ Voice Grade Channel, yang dapat dibedakan menjadi :
Þ Switched
/ Public Line
Þ Leased
/ Dedicated Line
¨ Narrow
Band Channel
TRANSMISSION MODE
Ada 2 jenis transmisi
yang dikenal yaitu :
¨ Transmisi
Paralel
¨ Transmisi
serial
Transmisi Paralel
¨ Pengiriman
bit bit data secara serentak dari bit 1 sampai bit ke n.
¨ Contoh
: Standart Centronics IEEE 4888
¨ Termasuk transmisi yang cepat dengan sistem hardware dan soft ware yang
sederhana
¨ Untuk jarak yang jauh adalah tidak effisien serta jumlah media yang
digunakan relatif banyak sesuai denganh jumlah bit yang akan ditransmisikan.
Transmisi Serial
¨ Pengiriman bit per bit melewati saluran transmisi.
¨ Contoh : komunikasi RS 232 atau komunikasi pada saluran telepon
¨ Dapat menempuh jarak yang jauh dengan jumlah media yang dibutuhkan sedikit.
¨ Dukungan hardware dan softwarenya cukup rumit dan dibandingkan dengan
paralelkecepatannya cukup lambat.
¨ Terdapat
2 modus pengiriman serial :
Þ Asynchronous
Transmission
Þ Synchronous
Transmission
Transmisi
Asynchronous :
¨ Disebut
sebagai START – STOP Transmission.
¨ Berorientasi
karakter
¨ Pengiriman antara data satu dengan yang lainnya tidak teratur.
¨ Kecepatan
transmisi rendah.
¨ Keuntungan : - dari segi teknis adalah lebih mudah
-
setiap karakter mengandung informasi
yang lengkap
-
sinkronisasi hanya tergantung dari START dan STOP
bit saja.
¨ Kerugian
:
- effisien untuk jumlah data yang sedikit.
-
Lebih
peka terhadap gangguan sehingga kecepatannya harus
dibatasi.
-
Kecepatan
relatif lambat.
¨ Format
data :
Transmisi Synchronous
:
¨ Pengiriman
data per blok
¨ Memerlukan
media transmisi yang baik.
¨ Apabila
terjadi kesalahan dalam pengiriman data antara Tx dan Rx maka 1 blok data yang
hilang.
¨ Keuntungan
transmisi Synchronous :
Þ
Effisien
untuk data dalam jumlah banyak.
Þ
Lebih
kebal terhadap gangguan.
Þ
Karakter
sinkronisasi dapat dibuat lebih rumit, sehingga dapat dibuat faktor
sinkronisasi yang tinggi.
Þ Dapat menggunakan standart clock (pewaktuan) yang sama
antara Tx dan Rx.
Þ
Kecepatan
transmisi relatif lebi tinggi.
¨ Kerugian
transmisi Asynchronous :
Þ
Tidak
effisien untuk data dalam jumlah yang sedikit.
Þ Dari segi teknis lebih sukar dan relatif lebih mahal.
Þ
Pengulangan
terhadap data yang salah berarti pengulangan sebesar 1 blok data.
TRANSMISI DATA ANALOG
Data :
Kenyataan / fakta penting yang tercatat
/ terekam yang dapat diproses / diinterprestasikan oleh manusia / komputer
sehingga menghasilkan arti yang bermacam – macam.
Ada 2 jenis data :
¨ Data
analog.
Þ
Data yang berasal dari peralatan analog
Þ
Berubah
menurut fungsi waktu.
¨ Data
digital.
Þ
Data
dari peralatan digital seperti komputer
Þ
Tidak berubah menurut fungsi waktu.
Signal :
Data atau informasi yang telah mengalami suatu proses
sedemikian rupa sehingga siap untuk dikirim dari Tx ke Rx melalui suatu saluran
transmisi.
Terdapat 2 jenis
signal :
¨ Signal
analog
¨ Signal
digital
Untuk merubah suatu analog menjadii
sinyal digital diperlukan suatu peralatan yang disebut MODEM yang terdiri dari
:
¨ Modulator
¨ Demodulator
Beberapa parameter
penting didalam sinyal analog :
¨ Amplitudo
¨ Frekwensi
¨ Phase
Berdasarkan parameter tersebut maka bentuk modulasi dari sinyal analog :
¨ Amplitudo
Modulation
¨ Frekwensi
Modulation
¨ Phase
Modulation
Amplitudo Modulation
:
¨ Amplitudo gelombang pembawa berubah –
ubah sesuai dengan perubahan bentuk informasi yang dibawa.
¨ Teknik ini dikenal
dengan nama Amplitudo Shift Keying (ASK) atau On Off Keying.
¨
Kelemahan dari modulasi ini adalah mudah terganggu dengan
noise.
¨
Keuntungan dari modulasi ini adalah mudah dalam
pembuatannya.
Frekwensi Modulation
:
¨ Frekwensi gelombang pembawa berubah –
ubah sesuai dengan perubahan bentuk informasi yang dibawa.
¨ Teknik ini dikenal
dengan nama Frequency Shift Keying (FSK).
¨ Keuntungan dari
modulasi in adalah ti8dak mudah terganggu oleh noise dan daya operasional yang
dibutuhkan adalah relatif kecil.
¨ Kekurangan dari
modulasi ini adalah maintenancenya lebih mahal.
Phase Modulation :
¨ Phase gelombang pembawa berubah – ubah
sesuai dengan perubahan bentuk informasi yang dibawa.
¨ Teknik ini dikenal
sebagai Phase Shift Keying ( PSK)
¨ Keuntungan dari
modulasi ini adalah tidak mudah terganngu oleh noise dan daya operasionalnya
yang relatif lebih kecil serta jumlah data yang dipancarkan lebih banyak.
¨ Kerugian dari modulasi ini adalah
memerlukan sistem pendeteksian yang lebih rumit pada pihak penerima.¨ Teknik
modulasi ini diperluas sebagai QPSK ( Quadrature PSK ) dimana 1 elemen analog
dapat merepresentasikan lebih 1 bit data.
Tabel modulasi PSK
Teknik Modulasi
|
Jumlah Elemen Signal
|
Jumlah bit yang
dikodekan / elemen
|
PSK
|
2
|
1 bit / elemen analaog
|
4 PSK
|
4
|
2 bit / elemen analog
|
8 PSK
|
8
|
3 bit / elemen analog
|
16 PSK
|
16
|
4 bit / elemen analog
|
ENCODING
Teknik modulasi ini pada umumnya
hanyalah merupakan konversi dari signal digital ke signal digital yang lebih
kuat agar dapat ditransmisikan ketempat yang lebih jauh.
Sebelum dilakukan konversi maka data
digital perlu di encode ke bentuk sinyal digital.
Teknik Encode yang
ada :
·
Non
return to Zero Level (NRZL)
·
Non
Return to Zero Inverted (NRZI)
·
Bipolar
AMI
·
Pseudoternary
·
Manchester
¨ Non
Return to Zero Level (NRZL)
Þ
Logic
0 = High Level
Þ
Logic
1 = Low Level.
¨ Non
Return to Zero Inverted (NRZI)
Þ
Logic
0 = tidak ada transisi
Þ
Logic
1 = transisi pada awal interval
¨ Bipolar
AMI
Þ
Logic
0 = tidak ada line signal
Þ
Logic
1 = positif atau negativ level tergantung dari kondisi sebelumnya.
¨ Pseudoternary
Þ
Logic
0 = positiv atau negativ level, tergantung dari kondisi sebelumnya.
Þ
Logic
1 = tidak ada line signal.
¨ Manchester
Þ
Logic
0 = transisi dari High ( “1”) ke Low (“0”) pada pertengahan interval
Þ
Logic
1 = transisi dari Low (“0”) ke High (“1”) pada pertengahan interval
Teknik Encoding Bipolar AMI yang banyak
digunakan saat ini mengalami beberapa penyempurnaan seperti :
¨ Bipolar
with 8 Zeros Subtitution (B8ZS)
Þ
Jika terdapat 8 digit “0” berturut turut dan polaritas
tegangan yang terakhir adalah positiv maka ® 0 0 0 + - 0 - +
Þ
Jika terdapat 8 digit “0” berturut turut dan polaritas
tegangan yang terakhir adalah negativ maka ® 0 0 0 - + 0 + -
¨ High
Density Bipolar 3 Zeros ( HDB3)
Polaritas sebelumnya
|
Perubahan awal
|
Perubahan selanjutnya
|
-
|
0 0 0 -
|
+ 0 0 +
|
+
|
0 0 0 +
|
- 0 0 -
|
Penyempurnaan twersebut diatas untuk
mengantisipasi jika terdapat rabf kaian data yang banyak mengandung digit “0”.
KECEPATAN
Didalam sistem
komunikasi data dikenal 3 istilah kecepatan didalam transmisi yaitu :
¨ Kecepatan Modulasi
¨ Kecepatan Signal Data
¨ Kecepatan Transmisi
Kecepatan Modulasi :
¨ Biasa disebut sebagai signalling
rate.
¨ Satuan yang digunakan adalah BAUD,
dimana definisi dari BAUD adalah : Satuan signalling rate atau modulation
rate yaitu suatu ukuran yang menyatakan berapa cepat
suatu elemen signal dapat dikirimkan melalui suatu saluran
transmisi.
¨ Secara matematis
signalling rate ini didefinisikan sebagai kebalikan dari interval
(durasi) elemen signal terpendek.
Kecepatan Signal Data
:
¨ Biasa dikenal sebagai
Data Rate, yang secara definisi adalah :
Suatu ukuran yang
menyatakan banyaknya data dalam bit yang dapat dikirim persatuan
waktu.
¨
Satuan yang digunakan : bit per sekon (bps)
Kecepatan Transmisi :
¨ Menyatakan banyaknya ukuran sekelompok
bit pembentuk karakter yantg dapat dikirim persatuan waktu.
¨ Satuan yang digunakan
: character per second (cps), dimana satuan ini dapat diturunkan menjadi satuan
lain seperti word per second, word per minute dan lain lain.
Hubungan antara data rate dan signalling rate dapat dilihat pada persamaan
dibawah ini :
C = R 2log
L
Dimana :
C adalah Data Rate
R adalah Signalling Rate
L adalah jumlah keadaan logika yang mungkin pada satu
elemen signal.
Kapasitas suatu saluran adalah kemampuan saluran tersebut menampung
banyaknya bit data persatuan waktu.
Menurut teori Nyquist besar dari kapasitas saluran adalah
minimal 2 kali dari Bandwidth saluran tersebut.
C = 2 W
Hubungan antara kapasitas saluran dan jumlah elemen signal adalah :
C = 2 W Log2 M
Hubungan antara kecepatan signal dan kecepatan modulasi adalah :
D = R / l atau D = R / Log2
M
Dimana satuan yang digunakan untuk persamaan persamaan tersebut adalah
C = kapasitas saluran dalam bps
W = Bandwidth dalam Hz.
M
= jumlah elemen signal ( jumlah kombinasi )
D = signalling rate dalam Baud
R = bit rate dalam bps
l = jumlah bit per elemen signal.
NOISE
Adalah gangguan yang dapat terjadi pada saluran komunikasi sehingga dapat
menyebabkan kerusakan data, yang pada akhirnya menggangu proses penerimaan dan
pengiriman data.
Menurut jenisnya
noise dapat dibedakan menjadi :
¨ Random Noise
Þ Thermal
Noise
Þ Intermodulation
Noise
Þ Cross
Talk
Þ Impulse
Noise
Þ Fading
¨ Statistikal Noise
Þ Redaman
Þ Tundaan
Perbandingan antara besarnya sinyal
yang diterima dengan noise yang ada disebut :
Signal to Noise Ratio
= Signal / Noise
Dalam aplikasinya S/N dinyatakan dalam desiBell ( dB ) :
(S/N) dB = 10 log ( S/N)
Hubungan antara kapasitas saluran dengan S/N ratio adalah :
C = W log2
( 1 + S/N )
Error Detection
Pada proses pengiriman data, dapat saja
terjadi kesalahan data yaitu data yang dikirim oleh Tx tidak sama dengan data
yang diterima oleh Rx.
Hal ini dapat saja disebabkan oleh noise yang terjadi pada saluran
transmisi atau kesalahan pada unit Tx maupun Rx.
Oleh sebab itu diperlukan suatu metoda error detection untuk mengetahui
dengan pasti bahwa data yang diterima oleh Rx adalah sama dengan data yang
dikirim oleh Tx.
Ada 4 metoda yang digunakan dalam error detection yaitu :
¨ Echo
Checking
¨ Vertical
Redudancy Checking
¨ Horizontal
( Longitudinal ) Redudancy Checking
¨ Cyclic
Redudancy Checking.
Echo Checking :
¨
Merupakan metoda error detection generasi awal
¨
Menampilkan
kembali data yang telah dikirimkan pada monitor Tx
¨ Lambat
¨
Tingkat kesalahannya cukup besar karena kesalahan dilihat
dari sisi Tx.
Vertical Redudancy
Checking ( VRC ) :
¨ Menggunakan bit paritas sehingga
dikenal dengan perity checking¨
Terdapat
2 jenis parity checking, yaitu :
Þ
Even
Parity ( paritas genap )
Þ
Odd Parity ( paritas ganjil )
¨
Rangkaian parity adalah rangkaian dengan logika
EXOR
¨
Digunakan pada sistem transmisi serial Asynchronous
Horizontal (
Longitudinal ) Redudancy Checking :
¨ Digunakan pada protokol yang berorientasi karakter.
¨ Teknik
ini merupakan penyempurnaan dari teknik VRC.
¨ Data
yang dikirim dalam kumpulan karakter yang disebut blok / frame.
¨ Pada
penghitungan dengan metoda ini data data yang akan diperiksa haruslah
ditempatkan pada suatu tempat penyimpanan tertentu pada sistem yang disebut
buffer.
¨ Digunakan
pada transmisi serial synchronous.
¨ Cara penghitungan yang digunakan adalah :
Þ
Paritas
data perkarakter dihitung sesuai dengan jenis paritas yang digunakan.
Þ
Paritas
data perbit pada posisi bit yang sama dihitung sesuai dengan jenis paritas yang
digunakan.
¨ Hasil
dari penghitungan tersebut adalah BCC ( Block Check Character )
Cyclic Redudancy
Check ( CRC ) :
¨ Teknik
CRC menggunakan prinsip pembagi bit data dengan suatu fungsi matematis yang
disebut polinomial.
P(X) = Cn
Xn + Cn-1 Xn-1 + … + C1X1
+ C0X0
¨ Hasil
baginya dikirim ke penerima untuk dicocokkan dengan cara yang sama, dimana
hasil bagi biasa disebut sebagai FCS ( Frame Check Sequences)
¨ Digunakan
pada protokol yang berorientasi bit, dimana setiap frame data dianggap sebagai
konstanta sebuah polinomial.
¨ Cara
penghitungan pada metoda CRC
Þ
Rumusan
dasar yang digunakan :
P(X) Xk
R (X)
------ =
Q(X) + -----
G(X)
G (X)
Þ
Data
yang dikirim adalah : P(X) Xk + R (X)
Þ
Pengujian
pada sisi penerima
P(X) Xk
R’ (X)
------ = Q’(X)
+ -----
G(X)
G (X)
Ø Jika R’ (X)
= 0, maka data dinyatakan valid
Ø Jika R’ (X)
¹
0, maka data dinyatakan invalid
¨ Beberapa
bentuk polinomial ( CRC Code ) standar yang digunakan :
Þ
CRC
– 12 (IBM) = X12 + X11 + X3 + X2
+ X1 + 1
Þ
CRC
– 16 = X16
+ X15 + X2 + X1
Þ
CRC
– CCITT = X16 + X12
+ X5 + 1
Þ
CRC
– 32 (LAN ) = X32+ X26 + X23 + X22
+ X16 + X12 + X11 + X10 + X9
+ X8 + X5 + X4 + X3 + X +
1
INTERFACE FISIK
Adalah merupakan merupakan perangkat
keras sebagai penghubung secara fisik antar komputer dengan peralatan
komunikasi atau antar komputer dengan komputer.
Alasan yang mendasari diperlukannya suatu interface adalah :
¨
Format data antara internal komputer dengan external
komputer yang berbeda.
¨
Bentuk data antara komputer dengan peralatan pendukungnya
yang berbeda.
¨
Kecepatan proses antara komputer dengan pendukungnya yang
berbeda.
Standarisasi
interface serial paralel yang digunakan adalah :
¨ UART ( Universal Asynchronous Receiver
Transmitter )
¨ USRT ( Universal Synchronous Receiver
Transmitter )
¨ USART ( Universal
Synchronous Asynchronous Receiver Transmitter )
UART
Mode Register pada USART berfungsi
untuk menentukan bentu format data yang di kirim atau diterima.
§ SCS
= untuk menseleksi karakter sinkronisasi
§ PD
= Parity Deffinition
§ PE
= Parity Enable
§ L2 dan L1 = panjang karakter yang akan dikirim atau diterima
Status Register
pada USART berfungsi untuk memeriksa kondisi dari USART yang bersangkutan.
§ SD
= Synchronisation Detect.
§ RX
Buff = Buffer Penerima
§ Tx
Buff = Buffer Pemancar
R S 2 3 2
RS 232 merupakan standart yang paling
umum bagi interface serial yang digunakan pada sistem personal komputer.
RS 232 adalah merupakan kesepakatan
antara EIA dan beberapa produsen komputer agar didapatkan suatu standar
interface yang dapat diterapkan pada berbagai standar komputer.
Didalam dunia
komunikasi antar komputer dikenal 2 perangkat penting yaitu :
¨ DTE
( Data Terminal Equipment )
¨ DCE
( Data Communication Equipment )
DCE dapat berupa komputer atau terminal data sedangkan nDCE dapat berupa
peralatan komunikasi seperti halnya modem.
RS 232 digunakan untuk menghubungkan antara DCE dan DTE tersebut dan
konektor RS 232 biasanya disebut sebagai konektor DB 25
Sinyal sinyal penting yang terdapat pada RS 232 :
¨ RI ( Ring Indicator
)
= panggilan dari modem lawan.
¨ SG
( Signal Ground
) =
referensi bumi
¨ RTS
( Request To Send ) = permintaan
pengiriman data dari komputer / terminal
¨ CTS
(Clear To Send
) =
modem telah selesai mengirim data.
¨ TxD
( Transmitter Data ) = Data signal
keluar
¨ RxD
(Receiver Data
) =
Data signal masuk
¨ TxC
( Transmitter Clock ) = Transmitter Clock
¨ RxC
( Receiver Clock )
= Receiver Clock
¨ DCD
( Data Carrier Detect ) = carrier dari modem lawan
terdeteksi.
¨ DSR
( Data Set Ready ) =
modem siap menerima / mengirim data
¨ DTR
( Data Terminal Ready ) = Komputer / terminal siap menerima / mengirim
data
Hubungan antara DTE dan DCE harus meliputi
4 karakteristik utama dari suatu sistem interface yaitu mechanical, electrical,
funtional dan Procedural
Sistem Wiring
standart pada RS 232 :
M O D E M
Sebagai peralatan yang digunakan untuk
merubah suatu sinyal analog ke bentuk sinyal digital atau sebaliknya.
Modem terdiri dari 2
bagian penting yaitu :
¨ Modulator
: - untuk merubah sinyal digital ke sinyal analog
-
dilengkapi
dengan DAC ( Digital to Analog Converter ).
¨ Demodulator
: - untuk merubah sinyal analog menjadi sinyal digital.
- dilengkapi dengan ADC ( Analog to Digital Converter ).
Parameter teknis yang
penting bagi suatu modem :
¨ Turn Arround Time
Waktu yang diperlukan untuk berubah dari mode memancar «
mode menerima
¨ Error
Susceptibility
Daya tahan dan kepekaan modem terhadap
error yang terjadi.
TERMINAL
adalah suatu peraltan yang melayani
proses input output dari suatu sistem komunikasi data, yang berhubungan
langsung dengan user.
Tipe terminal yang
ada :
¨ Dumb
terminal
Þ
Input
– Output Terminal
Þ
Tidak dapat diprogram
Þ
Tidak
dilengkapi dengan processor dan memory
Þ
Contoh
: Teletype Writer, Video Display Terminal
¨ Smart
Terminal
Þ
Dilengkapi
dengan processor, memory dalam jumlah yang terbatas
Þ
Diprogram
oleh komputer induk
Þ
Contoh
: Point Of Sales
¨ Intellegent
Terminal
Þ
Dilengkapi
dengan processor, memory dan operating system
Þ
Dapat
beroperasi madiri
Þ
Contoh
: personal komputer
TEKNIK MULTIPLEXING
Tujuan dari teknik multiplexing adalah
untuk meningkatkan utilitas dari sebuah saluran dengan cara membagi pemakaian
saluran tersebut pada beberapa pemakai.
Ada 2 jenis sistem multiplexing yaitu :
¨ Time Division Multiplexing ( TDM
)
¨ Frekquency Division
Multiplexing ( FDM )
Time Division
Multiplexing ( TDM ) :
¨
Pemakaian bersama saluran berdasarkan pembagian waktu
saluran secara bergilir
¨
Setiap
terminal akan mendapatkan jatah waktu pemakaian saluran yang sama
¨ Biasanya disebut sebagai synchronous TDM
¨
Mode
penggunaan yang ada pada TDM :
Þ
Bit
interleaving
Þ
Character
interleaving
Statistical TDM :
¨ Biasa disebut sebagai Intellegent Multiplexer
¨
Merupakan pengembangan lebih lanjut dari TDM
¨
Jatah waktu hanya akan diberikan kepada terminal yang
aktif saja.
Frequency Division
Multiplexing :
¨ Pemakaian bersama saluran berdasarkan
pembagian lebar pita ( bandwidth ) atau frekwensi saluran.
¨ Setiap terminal akan mempunyai lebar frekwensinya masing masing
¨
Setiap penerima harus dapat men – tuning frekwensinya
dengan pemancar
¨
Antara frekwensi yang satu dengan frekwensi yang lain
terdapat Guard Band agar tidak terjadi intermodulasi.
Sistem Multiplexer
mempunyai beberapa kelemahan diantaranya :
¨
Kecepatan
antara terminal / komputer satu dengan yang lain harus sama
¨ Mode transmisi serial
antar terminal harus sama
CONCENTRATOR
¨ Concentrator adalah suatu peralatan
komunikasi yang berfungsi untuk menggabungkan sinyal dari banyak sumber dengan
kriteria yang berbeda beda dan menyalurkannya ke satu saluran yang mempunyai
kecepatan yang tinggi.
¨ Merupakan penyempurnaan dari teknik multiplexing.
¨
Concentrator
biasanya berupa sebuah mini komputer atau yang sejenisnya.
¨ Prinsip dari concentrator : Store and
Forward.
¨ Fungsi dari
Concentrator :
Þ
Pelayanan
saluran
Ø Membentuk hubungan
Ø Identifikasi terminal
Þ
Menghemat
line komunikasi
Þ
Sebagai
front end processor
Þ
Error
kontrol
Þ
Konversi
kecepatan
FLOW CONTROL
Tujuan dari Flow Control adalah
mengatur dan membatasi aliran frame data dari pengirim ke penerima.
Alasan yang mendasari
adanya Flow Control adalah :
¨ Adanya
perbedaan kecepatan antara pengirim dan penerima
¨ Ukuran
dari buffer penerima yang terbatas.
3 tahapan penting
dalam Flow Control :
¨ Establisment
¨ Data
Transfer
¨ Termination
Didalam setiap tahapan selalu didahului
dengan proses pertujran signal kontrol ® Hanshaking
Signal signal didalam
proses handshaking yang umumm digunakan adalah :
¨ ENQ : Enquiry
¨ ACK : Acknowledge
¨ NACK : Not Acknowledge
¨ EOT : End
Of Transmission, dll
Teknik teknik didalam
Flow Control :
¨ Teknik
Stop and Wait
Þ
Pengiriman
perblok data / frame data antara Tx dan Rx
Þ Apabila
data yang dikrim Tx diterima dengan baik oleh Rx maka Rx akan mengirimkan ACK
Þ
Apabila
data yang dikrim Tx tidak diterima dengan baik oleh Rx maka Rx akan mengirimkan
NACK
Þ
Jika penundaan pengiriman dilakukan maka Rx mengirimkan
WACK
¨ Sliding
Windows
Þ
Merupakan
pengembangan dari teknik Stop and Wait
Þ Tx
akan mengirimkan sejumlah frame ke Rx secara terus menerus tanpa menunggu
konfirmasi dari Rx berupa sinyal ACK.
Þ
Pada
awal operasi Tx dan Rx akan menentukan terlebih dahulu tentang jumlah frame
maksimal yang dapat dikirim Tx ke Rx tanpa menunggu konfirmasi ACK dari Rx
Þ
Jumlah
frame frame data yang dikirim Tx tersebut adalah sesuai dengan kapasitas buffer
Rx
Þ
Penundaan
pengiriman data dari Tx ke Rx oleh Rx dapat dilakukan dengan mengirimkan RNR ke
Tx
Þ
Penomeran
frame adalah dalam bentuk modulo N
ERROR CORRECTION
Error Correction adalah metoda
perbaikan kesalahan yang digunakan oleh Rx pada saat mengetahui bahwa data yang
diterima tidak valid.
Untuk melakukanError Correction pada sistem komunikasi data dilakukan 2
pendekatan :
¨ Backward Error Correction
¨ Forward Error
Correction
Backward Error
Correction
Perbaikan kesalahan transmisi dengan melakukan transmisi ulang
(retransmission)
Protokol yang mengatur proses
retransmission secara otomatis biasanya disebut Automatique Repeat Request (
ARQ )
Terdapat 2 type dari Automatque Repeat
Request :
¨ Idle
Repeat Request
Þ
Menggunakan
protokol Stop and Wait
Þ
Pengiriman
frame data yang berikutnya oleh Tx dilakukan apabila Rx menjawab ACK untuk
frame data yang sebelumnya.
¨ Continous
Repeat Request
Þ
Menggunakan
protokol Sliding Windows
Þ
Ada
2 sistem yang dapat digunakan yaitu :
Ø Selective
Repeat ( Selective Retransmission )
Hanya frame yang mengalami kesalahan
transmisi saja yang diulang pengirimannya.
Ø Go
Back N
Pengiriman ulang dilakukan semuanya,
dimulai dari frame yang salah tersebut.
Forward Error
Correction
Metoda perbaikan / pemulihan kesalahan
transmisi yang didasarkan atas penambahan bit bit pendeteksian kesalahan
yang memberi kemampuan penerima untuk melakukan koreksi terhadap kesalahan yang
terjadi.
Teknik ini menggunakan metoda Hamming
Code
Bit bit yang disisipkan pada data yang
akan dikirim biasanya disebut sebagai bit hamming
Posisi bit bit hamming dinyatakan dalam
posisi 2n, dengan n = 0,1,2,3,4,5,…
…
|
D9
|
D8
|
D7
|
D6
|
D5
|
D4
|
H
|
D3
|
D2
|
D1
|
H
|
D0
|
H
|
H
|
…
|
14
|
13
|
12
|
11
|
10
|
9
|
8
|
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
D : Data “0” / “1”
H : Hamming Code
sumber :
0 komentar:
Posting Komentar