bismillah

bismillah
bismillah

Welcome


counters

Kamis, 18 Januari 2018

BARCODE

Mengenal Barcode, Sejarah, Fungsi, Jenis dan Kegunaan - Kita semua pasti pernah melihat barcode, mungkin ketika belanja di supermarket ataupun swalayan semua barang biasanya ditempeli barcode yang berupa garis-garis tebal dan tipis dan disertai angka-angka pada bagian bawahnya, pernahkah anda berpikir untuk mengetahui apa maksut  dan bagaimana cara membaca dari dari garis-garis tersebut, nah ada baiknya untuk membaca tulisan berikut supaya kita lebih mengenal barcode  tersebut. Barcode atau kode batang adalah suatu kumpulan data optik yang mewakili data atau informasi tertentu. Biasanya informasi kode batang mengenai jenis dan harga barang. Kode barcode yang berbentuk batangan dan berwarna hitam putih ini mengandung kumpulan kombinasi batang dengan ukuran batang yang berbeda dan disusun dengan sedemikian rupa. Awalnya, penggunaan kode batang adalah untuk mengotomatiskan sistem pemeriksaan transaksi di swalayan. Kode batang dicetak di atas stiker atau pada bungkusan barang. Kode tersebut akan dapat di baca dengan menggunakan Kode Batang Reader yang berfungsi menerjemahkan kode barcode ke dalam data atau informasi yang memiliki arti.


Sejarah Barcode

Pada 1932, Wallace Flint membuat sistem pemeriksaan barang pada perusahaan retail. Awalnya, teknologi kode batang atau barcode berada di bawah kendali perusahaan retail. Lalu, teknologi batang atau kode batang diikuti oleh perusahaan industri. Setelah itu pada 1948, seorang pemilik toko makanan lokal meminta Drexel Intitute Technology di Philadelphia, untuk membuat sistem pembacaan informasi produk secara otomatis. Setelah itu, Norman Joseph Woodland dan Bernard Silver, lulusan Drexel patent application, bergabung ubtuk mencari solusi tentang sistem pembacaan informasi produk secara otomatis. Woodland mengusulkan penggunaan tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet pada sistem pembacaan otomatis, tapi usul tersebut ditolak karena tidak stabil dan mahal. Kemudian, pada 20 Oktober 1949, Woodland dan Silver berhasil membuat prototipe sistem pembacaan informasi otomatis yang lebih baik. Akhirnya, pada 7 Oktober 1952, Woodland dan Silver mendapatkan hak paten dari hasil penelitian yang mereka lakukan. Untuk pertama kalinya, kode batang digunakan secara komersial pada 1970 saat Logicon Inc. membuat Universal Grocery Product Identification Standard (UGPIC). Sementara, perusahaan pertama yang memproduksi barcode atau kode batang untuk perdagangan retail adalah Monach Marking. Sementara, pemakaian pertama kali kode batang untuk dunia industry digunakan oleh Plessey Telecommunications. Selain itu, dibentuk sebuah komite dalam grocery industry untuk memilih kode standar yang akan digunakan di Industri.


Fungsi Barcode

Kode batang sudah menjadi bagian penting dalam peradaban modern sekarang ini. Berikut ini manfaat pengunaan barcode:
  • Menggunakan sistem kode batang dapat meningkatkan akurasi dengan mengurangi risiko kesalahan yang dilakukan manusia dari proses pemasukan data secara manual.
  • Kode batang sangat mudah digunakan. Dengan menggunakan hardware dan software yang tepat, penggunaan kode batang dapat memaksimalkan proses pengumpulan data secara otomatis. Dan tentunya, akan lebih mudah membuat inventarisasi secara akurat dengan menggunakan sistem kode batang daripada secara manual.
  • Beragam standar pemenuhan berdasarkan sistem kode batang yang terstandarisasi, menjamin informasi diterima dan disampaikan dengan cara yang benar sehingga dapat diterima dan dipahami secara umum.
  • Sistem kode batang menawarkan feedback yang tepat waktu. Begitu sistem kode batang digunakan, data dapat diterima dengan cepat. Hal ini pun memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat berdasarkan informasi terbaru.
  • Sistem kode batang membuat aktivitas operasional dalam bisnis menjadi lebih singkat. Terbayang jika seorang kasir memasukkan harga barang secara manual.
  • Sistem kode batang dapat meningkatkan efisiensi operasional sehingga memungkinkan sebuah perusahaan dapat mengemat biaya dan dapat meningkatkan keuntungan bisnis yang dijalani.

Kegunaan Barcode

Kode batang sekarang menjadi sebuah bagian penting di waktu modern ini. Penggunaan dari kode batang ini sudah banyak berikut dibawah ini adalah kegunaannya: Hampir semua barang yang dijual di departement store, swalayan, supermarket bahkan toko grosir sudah memakai kode batang ini. Penggunaan kode batang adalah supaya dapat memudahkan melacak seluruh item barang hingga akan tergambar data dan harga yang sudah diprogram dan muncul di layar komputer.

Penggunaan pada kartu anggota Ritel yang ada di hampir seluruh toko ritel seperti ritel alat olah raga, peralatan kantor, kosmetik, factory outlet, danobat) untuk mengidentifikasikan konsumen yang menjadi anggota. Pelacakan gerakan item, misalnya saja untuk usaha sewa mobil, bagasi pesawat dari maskapai penerbangan. Untuk penggunaan di maskapai penerbangan sejak tahun 2005 menggunakan standar IATA 2D untuk kode batang di boarding pass (BCBP). Baberapa dari 2D kode batang embed hyperlink ke halaman web page. Sebuah telepon genggam juga mempunyai kemampuan untuk dapat digunakan membaca kode batang dan browsing situs yang terhubung. Kemudian pada sekitar tahun 1970-an dan pada tahun 1980-an, perangkat lunak kode sumber ini kadang-kadang dikodekan dalam kode batang dan dicetak di atas kertas.


Cara Membaca Barcode
  • Kode batang terdiri dari garis hitam dam putih. Ruang putih di antara garis-garis hitam adalah bagian dari kode.
  • Ada perbedaan ketebalan garis. Garis paling tipis “1”, yang sedang “2”, yang lebih tebal “3”, dan yang paling tebal “4”.
  • Setiap digit angka terbentuk dari urutan empat angka. 0 = 3211, 1 = 2221, 2 = 2122, 3 = 1411, 4 = 1132, 5 = 1231, 6 = 1114, 7 = 1312, 8 = 1213, 9 = 3112.
Standar kode batang retail di Eropa dan seluruh dunia kecuali Amerika dan Kanada adalah EAN (European Article Number) – 13. EAN-13 standar terdiri dari:
  • Kode negara atau kode sistem: 2 digit pertama kode batang menunjukkan negara di mana manufacturer terdaftar.
  • Manufacturer Code: Ini adalah 5 digit kode yang diberikan pada manufacturer dari wewenang penomoran EAN.
  • Product Code: 5 digit setelah manufacturer code. Nomor ini diberikan manufacturer untuk merepresentasikan suatu produk yang spesifik.
  • Check Digit atau Checksum: Digit terakhir dari kode batang, digunakan untuk verifikasi bahwa kode batang telah dipindai dengan benar.

Barcode Scanner

Pertama kali scanner atau pemindai sebagai alat baca kode batang ini digunakan dengan cara mengandalkan cahaya yang arahnya tetap dan sebuah photosensor secara manual akan digosokkan ke kode batang tersebut. Kode batang scanner dapat digolongkan menjadi tiga katagori berdasarkan kepada koneksi ke komputer, jenis-jenis tersebut adalah: Jenis RS-232 kode batang scanner. Jenis ini scanner kode batang ini membutuhkan program khusus agar dapat mentransfer data input ke program aplikasi. Jenis scanner kode batang yang lainnya adalah kode batang yang menghubungkan antara komputer dan PS 2 atau AT keyboard dengan menggunakan kabel adaptor. Jenis ketiga adalah USB kode batang scanner, yang merupakan lebih modern dan lebih mudah diinstal perangkat daripada RS-232 scanner, karena scanner kode batang ini memiliki keuntungan yaitu tidak membutuhkan kode atau program untuk mentransfer data input ke program aplikasi, ketika anda akan melacak kode batang datanya dikirim ke komputer seakan-akan telah mengetik pada keyboard. 


Jenis-Jenis Barcode

Ada beberapa standarisasi jenis barcode. Berikut ini adalah jenis barcode yang sering digunakan:
  • Code 39 : sebagai simbolik yang paling populer di dunia barcode non-retail, dengan variabel digit yang panjang. Namun saat ini code 39 makin sedikit dipergunakan dan digantikan dengan Code 128 yang lebih mudah dibaca oleh pemindai.
  • POSTNET : kode pos encoding di US mail.European Article Number (EAN) : sebuah superset dari UPC yang memungkinkan digit ekstra untuk identifikasi negara.
  • Japanese Article Number (JAN) : serupa dengan EAN, digunakan di Jepang.
  • Bookland : berdasarkan nomor ISBN dan digunakan pada sampul buku.
  • ISSN bar code : berdasarkan nomor ISSN, digunakan pada majalah di luar AS.
  • Code 128 : digunakan dalam preferensi untuk Code 39 karena lebih kompak.
  • Interleaved 2 of 5 : digunakan dalam industri pelayaran dan gudang.Codabar : digunakan oleh Federal Express, di perpustakaan dan bank darah.
  • MICR (Magnetic Ink Character Recognition) : sebuah font khusus yang digunakan untuk nomor di bagian bawah cek bank.
  • OCR-A : format pengenalan karakter optik yang digunakan pada sampul buku, untuk nomor ISBN agar bisa dibaca oleh manusia.
  • OCR-B : digunakan untuk mempermudah pembacaan barcode versi UPC, EAN, JAN, Bookland, dan ISSN dan Code 39.
  • Maxicode : digunakan oleh United Parcel Service.
  • PDF417 : suatu jenis barcode 2-D baru yang dapat encode sampai 1108 byte informasi; dapat terkompresi seperti pada sebuah portabel file data (PDF).
Tipe barcode yang banyak di Indonesia adalah EAN 13, yaitu kode barcode dengan 13 digit. Dimana 3 kode awalnya merupakan kode negara Indonesia (899). Kemudian empat angka berikutnya menunjukkan kode perusahaan. Selanjutnya lima angka secara berturut-turut merupakan kode produk dan angka terakhir berupa validasi atau cek digit.


Keuntungan Menggunakan Barcode
  • Proses Input Data lebih cepat, karena : Kode batang Scanner dapat membaca / merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual.
  • Proses Input Data lebih tepat, karena : Teknologi Kode batang mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data.
  • Proses Input lebih akurat mencari data, karena : Teknologi Kode batang mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi.
  • Mengurangi Biaya, karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan pencatatan data, dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual secara berulang-ulang.
  • Peningkatan Kinerja Manajemen, karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan.
  • Kemampuan bersaing dengan perusahaan saingan / kompetitor akan lebih terjaga.



Sumber :
http://www.kaskus.co.id/thread/517a4f9b611243fc63000007/asal-mula-barcode-sejarah-dan-fungsinya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Barcode

0 komentar:

Posting Komentar